Kutai Kartanegara, 5 Ramadan 1446 H – Ramadan adalah bulan penuh berkah yang dinanti oleh umat Islam di seluruh dunia. Selain menjadi momen meningkatkan ibadah dan ketakwaan, bulan suci ini juga menghadirkan keistimewaan bagi mereka yang berpuasa, salah satunya adalah doa yang mustajab. Rasulullah Shalallaahu ‘Alayhi Wasallam menyebutkan bahwa ada tiga golongan manusia yang doanya tidak akan tertolak, salah satunya adalah orang yang sedang berpuasa.
عَنِ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عنه قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صلَّى الله عليه وسلم : ثَلَاثَةً لا تُرَدُّ دَعْوَتُهُم : الإِمَامُ العَادِلُ ، والصَّائِمِ حَتَّى يُفْطِرَ ، وَدَعْوَةُ المَظْلُومِ ، يَرْفَعُهَا اللَّهُ دُونَ الغَمَامِ يومَ القِيَامَةِ ، وَيَفْتَحُ لَهَا أَبْوَابَ السَّمَاءِ ، وَيَقُولُ : بِعِزَّتِي لَأَنْصُرَنَّكِ وَلَوْ بَعْدَ حين. (حدیث حسن أخرجه الترمذي ، وابن ماجه ، وأحمد)
“Dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu, Rasulullah Shalallaahu ‘Alayhi Wasallam bersabda, “Tiga orang yang doanya tidak tertolak: pemimpin yang adil, orang yang berpuasa sampai ia berbuka, dan doa orang yang terzalimi, Allah akan mengangkatnya di bawah naungan awan pada hari kiamat, pintu-pintu langit akan dibukakan untuknya seraya berfirman: Demi keagungan-Ku, sungguh Aku akan menolongmu meski setelah beberapa saat.” (Hadis Hasan diriwayatkan oleh Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ahmad)
Hadis ini menegaskan bahwa ada tiga golongan yang memiliki keistimewaan dalam doanya. Doa mereka tidak akan tertolak oleh Allah Subhanahu wa ta’ala, sehingga menjadi kesempatan yang sangat baik untuk berdoa dengan penuh keikhlasan dan harapan.
1. Doa Pemimpin yang Adil
Pemimpin yang adil adalah pemimpin yang menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dengan jujur, bijaksana, dan mengutamakan kepentingan rakyatnya. Dalam Islam, kepemimpinan adalah amanah yang berat, dan jika seorang pemimpin mampu menjalankannya dengan adil, maka Allah Subhanahu wa ta’ala akan mengabulkan doanya.
Seorang pemimpin yang adil berusaha untuk memberikan kesejahteraan kepada rakyatnya dan menjauhi tindakan zalim. Keberadaannya menjadi rahmat bagi orang-orang yang dipimpinnya. Oleh karena itu, Allah memberikan keistimewaan berupa doa yang mustajab kepada mereka yang menjalankan kepemimpinan dengan baik dan penuh tanggung jawab.
2. Doa Orang yang Berpuasa Hingga Berbuka
Puasa bukan hanya sekadar menahan lapar dan haus, tetapi juga menjadi ibadah yang sangat istimewa di sisi Allah Subhanahu wa ta’ala. Orang yang berpuasa memiliki keutamaan yang luar biasa, salah satunya adalah doa yang tidak akan tertolak.
Dalam sebuah hadits dari Salman al-Farisi, Rasulullah Shalallaahu ‘Alayhi Wasallam bersabda,
إِنَّ اللَّهَ حَيْ كَرِيمٌ يَسْتَحْيِي إِذَا رَفَعَ الرَّجُلُ إِلَيْهِ يَدَيْهِ أَن يَرُدَّهُمَا صِفَرًا خَائِبِتَينَ
“Sesungguhnya Allah Maha Pemalu. Maha Mulia, Dia malu terhadap hamba-Nya (yang berdoa dengan) mengangkat kedua tangannya kepada-Nya kemudian Dia menolaknya dengan hampa.” (Hadis Shahih diriwayatkan oleh Ibnu Majah)
Saat menjelang berbuka adalah salah satu waktu terbaik untuk berdoa. Pada saat itu, seorang Muslim yang berpuasa telah melewati hari dengan menahan diri dari hawa nafsu dan mengisi waktunya dengan ibadah. Kondisi ini menjadikan doanya lebih tulus dan penuh keikhlasan. Oleh karena itu, umat Islam dianjurkan untuk tidak menyia-nyiakan kesempatan ini dengan memperbanyak doa, baik untuk diri sendiri, keluarga, maupun untuk keselamatan umat.
Dalam hadis lain, Rasulullah Shalallaahu ‘Alayhi Wasallam bersabda:
“Sesungguhnya bagi orang yang berpuasa, saat berbuka ada doa yang tidak akan tertolak.” (HR. Ibnu Majah, No. 1753)
Selain menjelang berbuka, beberapa waktu lain yang mustajab untuk berdoa selama bulan Ramadan adalah:
Saat sahur, Sepertiga malam terakhir dan Malam Lailatul Qadar,
3. Doa Orang yang Terzalimi
Doa orang yang teraniaya atau terzalimi sangat kuat dan mustajab. Dalam sebuah hadis, Rasulullah Shalallaahu ‘Alayhi Wasallam mengingatkan bahwa Allah Subhanahu wa ta’ala langsung mendengar dan mengabulkan doa orang yang dizalimi tanpa ada penghalang sedikit pun.
Dalam Al-Qur’an, Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman:
لَا يُحِبُّ اللَّهُ الْجَهْرَ بِالسُّوْءِ مِنَ الْقَوْلِ إِلَّا مَنْ ظُلِمَ وَكَانَ اللَّهُ سَمِيعًا عَلِيمًا
“Allah tidak menyukai perkataan buruk, (yang diucapkan) secara terus terang kecuali oleh orang yang dizalimi. Dan Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui.” (QS. An-Nisa: 148)
Orang yang terzalimi sering kali berada dalam kondisi penuh kesedihan dan penderitaan. Dalam situasi tersebut, mereka hanya bisa bersandar kepada Allah Subhanahu wa ta’ala, sehingga doa mereka menjadi sangat tulus dan penuh harapan. Oleh karena itu, Rasulullah Shalallaahu ‘Alayhi Wasallam mengingatkan umatnya untuk tidak berbuat zalim, karena doa orang yang dianiaya akan langsung dikabulkan oleh Allah.
Kesimpulan
Bulan Ramadan adalah waktu yang penuh dengan keberkahan dan peluang emas untuk berdoa. Allah Subhanahu wa ta’ala telah memberikan kesempatan kepada tiga golongan manusia yang doanya tidak akan tertolak, yaitu pemimpin yang adil, orang yang berpuasa, dan orang yang terzalimi.
Sebagai umat Islam, kita dapat memanfaatkan momentum Ramadan untuk memperbanyak doa, terutama menjelang berbuka puasa dan di waktu-waktu mustajab lainnya. Jangan sia-siakan kesempatan ini dengan doa-doa yang tulus, baik untuk kebaikan dunia maupun akhirat.
Mari kita perbanyak ibadah, meningkatkan ketakwaan, dan menjauhi perbuatan zalim agar doa-doa kita senantiasa dikabulkan oleh Allah Subhanahu wa ta’ala. Semoga kita semua mendapatkan berkah di bulan yang suci ini dan termasuk dalam golongan orang-orang yang doanya mustajab. Aamiin ya Rabbal ‘alamin.
Sumber : https://kemenag.go.id/opini/doa-yang-tidak-tertolak-e3qt4q