Muhammadiyahkukar.org – Kutai Kartanegara, Majelis Pustaka dan Informasi Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kutai Kartanegara sukses menyelenggarakan workshop jurnalistik bertajuk “Viralkan Eksistensi Persyarikatan di Keramaian Ruang Digital” pada Sabtu, 27 September 2025. Kegiatan yang dihelat di Aula Dewan Masjid Indonesia ini diikuti sekitar 30 peserta yang datang dari seluruh cabang serta perwakilan Ortom dan AUM di lingkungan PDM Kukar.
Acara yang berlangsung dari pukul 08.00 hingga 16.30 ini bukan kegiatan perdana, kegiatan serupa telah digelar pada tahun sebelumnya namun masih berfokus pada pengenalan dasar-dasar jurnalistik. Tahun ini panitia membawa pendekatan yang lebih praktik dan aplikatif agar peserta bisa langsung memproduksi dan mengunggah berita kegiatan Muhammadiyah di era digital.
Kegiatan dibuka langsung oleh Ketua PDM Kukar, Yamin Hadi Firmadi, Dalam sambutannya Yamin menyampaikan apresiasi tinggi kepada panitia dan peserta. Ia menegaskan pentingnya kehati-hatian dalam arus informasi digital:
“Saya sangat mengapresiasi kegiatan Majelis Pustaka dan Informasi — upaya seperti ini penting untuk memperkuat suara persyarikatan di ruang publik. Namun, kita juga harus selalu waspada: di tengah derasnya informasi, berhati-hatilah terhadap berita hoaks yang bisa merusak kepercayaan dan meredam nilai dakwah kita.”
Sambutan juga disampaikan oleh Eko Pranoto, Wakil Ketua VII Lembaga Pustaka & Seni Budaya. Eko menekankan fungsi berita sebagai alat pencatat sejarah organisasi:
“Jika kegiatan tidak terdokumentasi dan terpublikasi, potongan sejarah itu mudah terlupakan. Oleh karena itu, mempublikasikan kegiatan adalah bagian dari tanggung jawab kita menjaga warisan organisasi.”
Workshop menghadirkan empat pemateri berpengalaman yang luar biasa dengan materi yang disampaikan yaitu Teknik Publikasi & Pembuatan Konten Digital – Wahyu Suhadi Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Kalimantan Timur (Kaltim), Redaktur Berita Alternatif Ufqil Mubin tentang Dasar-Dasar Jurnalistik dan Teknik Penulisan Berita, Peran Pers untuk Pendidikan dan Dakwah oleh Ridwan (MPID Kukar) serta materi ke-4 Tata Kelola Media Website — Praktik Upload Berita Oleh Dhimas Arief Kurniawan (MPID Kukar).
Ketua Panitia sekaligus Ketua Majelis Pustaka dan Informasi PDM Kukar, Supriyadha, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan kelanjutan dari pelatihan sebelumnya. Bedanya, kali ini peserta tidak hanya dibekali teori, tetapi juga praktik langsung dalam penulisan berita.
“Peserta dari cabang, ortom, dan AUM akan diberdayakan untuk membuat liputan kegiatan di wilayah masing-masing. Dengan begitu, aktivitas dakwah, pendidikan, maupun usaha Muhammadiyah tidak hanya dikenal secara internal, tetapi juga tersampaikan ke masyarakat luas,”
ujar Supri. Menurutnya, publikasi menjadi penting agar kegiatan Muhammadiyah dapat diketahui publik.
“Kalau kegiatan tidak kita tampilkan di media sosial, seolah-olah tidak ada aktivitas. Padahal, dakwah perlu disebarluaskan kepada masyarakat luas,” tambahnya.
Supri juga menyampaikan apresiasi kepada pemerintah atas dukungan yang diberikan, baik secara finansial maupun moral. Ia berharap sinergi antara Muhammadiyah dan pemerintah terus terjalin erat ke depan.
“Kami berharap para peserta mampu mengimplementasikan ilmu yang diperoleh, sehingga kegiatan Muhammadiyah bisa terpublikasi dengan baik,” imbuhnya.
Peserta yang berasal dari cabang, Ortom, dan AUM diberdayakan untuk menjadi kontributor di wilayah masing-masing. Dengan kemampuan jurnalistik yang meningkat, diharapkan aktivitas dakwah, pendidikan, dan usaha Muhammadiyah tidak hanya dikenal secara internal, tetapi tersampaikan ke masyarakat umum melalui media sosial dan website.
Supri menutup dengan harapan praktis kepada peserta: mampu menerapkan ilmu yang diperoleh agar kegiatan Muhammadiyah di tingkat cabang dapat lebih terpublikasi dan “naik ke permukaan” publik.
Workshop “Viralkan Eksistensi Persyarikatan di Keramaian Ruang Digital” menegaskan bahwa di era digital, kemampuan bercerita dan mengarsipkan kegiatan adalah aset strategis. Dengan kombinasi etika jurnalistik, keterampilan teknis, dan keberanian untuk tampil di ruang publik, Muhammadiyah Kukar berharap suaranya kian terdengar dan berdampak bagi masyarakat luas.
