Muhammadiyahkukar.Org, Tenggarong – Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kutai Kartanegara (Kukar) akan menggelar forum penting tahunan, Musyawarah Pimpinan Daerah (Musypimda), pada 11–12 Oktober 2025 M (19–20 Rabiul Akhir 1447 H). Bertempat di Hotel Grand Elty Singgasana, Tenggarong, kegiatan ini mengusung tema ambisius: “Revitalisasi Organisasi, Kader dan Peran Dakwah di Kutai Kartanegara.”
Ketua PDM Kukar, Yamin Hadi Firmadi, B.E., menegaskan bahwa Musypimda bukan sekadar agenda formal, melainkan wadah strategis untuk menunaikan amanah Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Muhammadiyah.
“Musypimda ini bukan sekadar agenda rutin, tetapi wadah untuk memperkuat kembali semangat dakwah dan kaderisasi di seluruh cabang Muhammadiyah di Kukar,” ujar Yamin Hadi. Ia menambahkan bahwa forum ini akan menjadi ajang evaluasi kinerja dan penyusunan rencana kerja yang akan datang.
Forum ini akan dihadiri oleh seluruh utusan dari 14 Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) se-Kabupaten Kutai Kartanegara, serta perwakilan organisasi otonom (ortom) tingkat daerah.
Ketua Panitia, Rifadil, bersama Sekretaris Panitia, Rahman, menyatakan persiapan telah rampung. “Kami ingin suasana Musypimda nanti menggairahkan semangat para kader untuk berinovasi dan memperluas manfaat dakwah di masyarakat,” jelas Rifadil.
Kemeriahan acara pembukaan direncanakan akan bertambah dengan kehadiran tokoh nasional, Prof. Dr. H. Dadang Kahmad, M.Si., Ketua PP Muhammadiyah, serta sambutan dari Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Kalimantan Timur.
Menurut Yamin Hadi, kehadiran Ketua PP Muhammadiyah diharapkan menjadi motivasi dan semangat baru bagi gerakan Muhammadiyah di tingkat daerah. “Ini menjadi motivasi bagi kami untuk terus memperbaiki diri, memperkuat organisasi, dan memperluas kiprah dakwah di Kutai Kartanegara,” tegasnya.
Musypimda 2025 ini diharapkan mampu melahirkan rumusan program yang relevan dengan tantangan zaman, memperkuat sinergi antara PDM, PCM, dan ortom, serta meneguhkan posisi Muhammadiyah sebagai gerakan Islam yang mencerahkan masyarakat di Kukar.
Dengan fokus pada revitalisasi, forum ini dipandang krusial untuk memastikan gerakan dakwah Muhammadiyah tetap adaptif, kuat secara organisasi, dan berdampak luas di tengah dinamika sosial Kutai Kartanegara. (Bambangmpid)