Muhammadiyahkukar.Org, Tenggarong – Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kutai Kartanegara (Kukar) memasuki babak baru dengan menggelar Musyawarah Pimpinan Daerah (Musypimda) pada 11–12 Oktober 2025 di Hotel Grand Elty Singgasana. Mengusung tema krusial “Revitalisasi Organisasi, Kader, dan Peran Dakwah di Kutai Kartanegara,” forum ini menjadi ajang strategis untuk mengukuhkan kembali gerakan Islam berkemajuan di tengah tantangan zaman dan arus digitalisasi.

Musypimda yang diikuti oleh 14 Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM), organisasi otonom daerah, dan unsur Forkopimda ini dibuka secara resmi oleh Kabag Kesra Setkab Kukar, Dendy Irawan. Pemkab Kukar melalui Dendy menyampaikan apresiasi mendalam, menegaskan bahwa Muhammadiyah adalah mitra strategis yang kontribusinya bagi pembangunan daerah telah terbukti nyata.

Ketua PDM Kukar, H. Yamin Hadi Firmadi, B.E., menyatakan Musypimda lebih dari sekadar forum administratif. “Ini adalah instrumen penting dan wadah strategis untuk mengevaluasi perjalanan organisasi dan memperkuat komitmen pada cita-cita gerakan,” tegas Yamin. Ia menekankan bahwa revitalisasi pada tiga aspek—organisasi, kader, dan dakwah—adalah kunci agar persyarikatan tetap kokoh dan adaptif.

Semangat pembaruan gerakan juga ditekankan oleh pimpinan di tingkat atas. Ketua PWM Kalimantan Timur, KH. Siswanto, menyerukan revitalisasi sebagai gerakan nyata untuk membangkitkan kembali gairah berorganisasi. Ia secara khusus meminta keputusan organisasi untuk “dibaca ulang” sebagai bahan evaluasi capaian dan menjadikan pengkaderan—formal maupun nonformal—sebagai fokus utama untuk menjamin regenerasi. Siswanto juga mendorong pemanfaatan digitalisasi sebagai ruang dakwah yang kreatif.

Puncak arahan datang dari Ketua PP Muhammadiyah, Prof. Dr. H. Dadang Kahmad, M.Si., yang menanamkan pentingnya nilai spiritual dan kolektivitas. “Bermuhammadiyah itu harus ikhlas karena Allah SWT, bekerja dengan ihsan, dan berlomba dalam kebaikan (fastabiqul khairat). Tidak boleh merasa paling berjasa, karena ini kerja sistem, bukan kerja personal,” tandasnya. Prof. Dadang juga menyoroti urgensi Muhammadiyah hadir di masyarakat dengan karya nyata yang bermanfaat, menepis sikap pasif.

Musypimda Muhammadiyah Kukar 2025 ini secara keseluruhan menjadi ajang evaluasi menyeluruh dan peneguhan arah baru gerakan. Kegiatan ini berlangsung hangat dan kolaboratif, memancarkan optimisme baru dalam menggerakkan dakwah dan mengoptimalkan amal usaha persyarikatan di Kutai Kartanegara. (Bambangmpid)