Muhammadiyahkukar.Org, Tenggarong – Dalam upaya membangkitkan kembali peran dan kemandirian Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Tenggarong dalam mengelola Amal Usaha Muhammadiyah (AUM), perwakilan PCM Tenggarong, Nurkholis, menyampaikan sambutan yang menggugah semangat kebersamaan dan pembaruan gerakan Muhammadiyah di tingkat cabang.
Dalam kegiatan pengajian bulanan Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Nurkholis menyoroti kondisi AUM tingkat TK hingga SD di Kecamatan Tenggarong yang pada hakikatnya merupakan wilayah pengelolaan PCM, namun saat ini berada di bawah kendali langsung Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kutai Kartanegara.
“Kami menyadari, dalam dinamika perjalanan organisasi, terkadang terjadi pergeseran peran. Namun semangat kami di PCM Tenggarong tidak akan padam. Justru kondisi ini menjadi momentum untuk memulai kembali, dari akar yang paling kuat yaitu semangat kebersamaan dan keikhlasan membangun,” ujar Nurkholis dalam sambutannya pada Minggu (05/10).
Sebagai langkah konkret awal, PCM Tenggarong bersama Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Maluhu telah sepakat untuk membangun sebuah musholah Muhammadiyah di Kelurahan Maluhu. Musholah ini tidak hanya akan menjadi pusat ibadah, tetapi juga dirancang sebagai pusat kegiatan dakwah, pembinaan kader, dan embrio bagi AUM yang akan datang.
“Kita mulai dari yang kecil, tapi penuh makna. Musholah ini insyaAllah akan menjadi cikal bakal pusat gerakan Muhammadiyah Cabang Tenggarong ke depan. Kita ingin berdiri di atas kaki sendiri, tanpa harus bergantung, dan ini bukan sekadar simbol ini adalah perjuangan,” tambahnya dengan nada optimis.
Pembangunan musholah ini juga diharapkan menjadi titik temu antara PCM, PRM, dan seluruh warga Muhammadiyah di Kecamatan Tenggarong untuk kembali menyatukan langkah dan visi dakwah. Nurkholis mengajak seluruh elemen persyarikatan, termasuk ortom dan simpatisan, untuk mendukung langkah ini secara moral, spiritual, dan material.
Sambutan penuh semangat ini mendapatkan respons positif dari Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Kalimantan Timur yang di wakili oleh Babe Arifin beliau menyampaikan bahwa, “Niatan baik dari PCM Tenggarong merupakan modal awal untuk menjadikan oragnisasi ini sebagai ladang dakwah. Sudah saatnya seluruh PCM yang ada di Kutai Kartanegara harus mempu memberikan nilai postif serta mengkoordinir seluruh AUM karena itu merupakan bagian dari tanggung jawab kita bersama”.
Langkah PCM Tenggarong ini dinilai sebagai bentuk nyata konsolidasi organisasi di tingkat cabang, sekaligus peneguhan kembali peran PCM dalam mengelola AUM secara mandiri dan berkesinambungan. (D’One)