Muhammadiyahkukar.Org – Suasana kehangatan dan semangat dakwah menyelimuti acara Pengajian Bulanan Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah se-Kabupaten Kutai Kartanegara pada Ahad (27/7/2025). Berlangsung meriah di Muara Jawa, acara ini dihelat oleh Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) setempat sebagai tuan rumah.
Acara yang mengangkat tema “Diaspora Dakwah untuk Kemaslahatan Umat” ini dihadiri oleh jajaran Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kutai Kartanegara, Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Kalimantan Timur, serta Pimpinan Wilayah Pemuda Muhammadiyah beserta Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (KOKAM). Camat Muara Jawa, Muhammad Ramli, juga turut hadir bersama penceramah utama, Sekretaris Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah, Najih Prastiyo, S.H.I., M.H.
Apresiasi dan Pengembangan Organisasi
Dalam sambutannya, Ketua PCM Muara Jawa, Mijo, menyampaikan rasa syukur atas kehadiran para tokoh dan warga Muhammadiyah. Ia juga melaporkan perkembangan positif amal usaha di Muara Jawa, khususnya TK ABA dan SD Muhammadiyah yang kini menjadi sekolah unggulan.
Camat Muhammad Ramli menyampaikan apresiasi dan harapan agar Muhammadiyah terus berperan aktif, terutama mengingat Muara Jawa merupakan bagian dari wilayah Ibu Kota Nusantara (IKN). “Kami mengharap peran dan partisipasi Muhammadiyah untuk kemajuan Muara Jawa,” ujarnya.
Ketua PDM Kutai Kartanegara, H. Yamin Hadi, mengapresiasi kehadiran para peserta sebagai bukti komitmen memajukan organisasi. Ia juga mengumumkan kabar gembira mengenai berdirinya cabang baru di Samboja Barat, sehingga jumlah PCM di Kutai Kartanegara kini menjadi 14 cabang.
Sementara itu, Sekretaris PWM Kalimantan Timur, H. Amir Hady, mendorong PDM Kutai Kartanegara untuk mempersiapkan diri menghadapi Cabang Ranting Masjid Award (CRM Award) yang akan digelar di Banjarmasin. “PCM Anggana menjadi salah satu kandidat yang akan mewakili Kalimantan Timur,” ungkapnya. Amir Hady juga berpesan bahwa ber-Muhammadiyah harus dilakukan dengan penuh kegembiraan, bukan kesedihan.
Pentingnya Diaspora Dakwah Berdasarkan Al-Qur’an
Acara ditutup dengan tausiah utama oleh Najih Prastiyo yang menekankan bahwa diaspora dakwah harus berlandaskan nilai-nilai Al-Qur’an, khususnya QS. Al-Baqarah: 148 dan QS. Al-Jumu’ah: 10. Ia menyampaikan empat poin utama, yaitu:
- Memahami agama sebagai fondasi dakwah.
- Mendalami agama melalui perspektif dan dokumen ideologis Muhammadiyah.
- Menumbuhkan rasa kemanusiaan yang tinggi dalam setiap langkah dakwah.
- Menghidupkan spiritualitas mendalam sebagai ruh dakwah.
Pengajian ini tidak hanya menjadi ajang silaturahmi, tetapi juga berfungsi sebagai konsolidasi ideologis dan spiritual untuk memperluas jangkauan dakwah Muhammadiyah demi kemaslahatan umat. (Bambangmpid)